Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengawali hari pertama kampanye sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, Minggu (16/3). Namun kampanye yang dilakukan Jokowi unik dan lain dari biasa.
Tak ada pengerahan massa seperti partai-partai pada umumnya. Jokowi malah keliling bangunan-bangunan bersejarah di Jakarta. Dia meresapi nilai-nilai sejarah dan perjuangan bangsa di tempat-tempat tersebut.
Jokowi memulai perjalanan dari rumah dinas ke Menteng, Jakarta Pusat. Lalu ke Gedung Budi Utomo-Gedung Sumpah Pemuda-Gedung BPUPKI-Gedung Pola-Pasar tradisional dekat dengan Gedung Pola. Terakhir di Gedung Cendrawasih Jakarta Barat.
"Desain kampanye PDI Perjuangan dirancang secara sederhana, dan menampilkan 3 ciri utama yakni jejak sejarah perjuangan bangsa; kerakyatan dan terciptanya podium dialog rakyat," ujar Wasekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Kampanye dirancang bukan dengan teknik mobilisasi sebagaimana zaman Orde Baru, bukan pula dengan desain pencitraan.
Kampanye PDIP, ujar Hasto, berakar dari tradisi pemimpin bangsa yang merakyat, apa adanya dan mengedepankan dedikasi hidup tanpa pamrih. Dengan demikian setiap unsur dari desain kampanye selalu mencerminkan semangat gotong royong dan partisipasi rakyat.
"Ciri-ciri kampanye yang sederhana, namun sarat makna ini juga diilhami oleh gerakan rakyat yang dengan suka rela memfotokopi surat mandat dari Ibu Megawati Soekarnoputri ke Pak Jokowi. Surat mandat tersebut ternyata menjadi alat komunikasi yang efektif, menjadi gerakan spontan door to door dari rakyat untuk rakyat," papar Hasto.
Biasa blusukan sebagai gubernur, sekarang sebagai capres tentu berbeda. Berikut kisah kampanye hari pertama Jokowi.
No comments:
Post a Comment