Gubernur Provinsi Jawa Timur Soekarwo mengaku prihatin atas terjadinya bencana alam tanah longsor yang terjadi di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Begitu mendengar musibah itu, dirinya langsung menuju ke lokasi bencana.
Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo--sapaan Soekarwo--memberikan santunan kepada korban longsor sebesar Rp 50 juta kepada lima kepala keluarga (KK). "Pada prinsipnya, kami men-support apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selanjutnya, melalui Bupati Jombang, akan diinventarisasi keperluan apa saja yang dibutuhkan oleh korban bencana," kata Pakde Karwo, Kamis, 29 Januari 2014.
Pakde kemudian mengatakan ada 16 orang yang menjadi korban dari lima KK yang berada tepat di bawah lereng. Tujuh orang ditemukan meninggal, dua orang selamat, dan tujuh korban lainnya masih belum ditemukan. “Tadi pagi telah mulai dilakukan pencarian dengan menggunakan alat-alat berat,” katanya.
Menurut Pakde Karwo, lokasi tersebut memang sangat rawan longsor. Kemiringan tanah mencapai 70 derajat dan kontur tanah mudah pecah karena pohon-pohon yang tumbuh di atasnya belum seberapa kuat untuk menahan laju air. “Baru direboisasi pada 2001-2002, sehingga jatinya masih kecil-kecil,” ujarnya.
Pakde Karwo mengusulkan dilakukan geladi menghadapi bencana dengan melibatkan peran dari tiap-tiap daerah untuk mempersiapkan segala kemungkinan apabila terjadi bencana seperti ini. Mengenai relokasi warga, Pakde menyerahkan sepenuhnya pilihan itu kepada korban.
Selasa dinihari lalu, lahan seluas 300 meter persegi di bukit setinggi 200 meter longsor menimpa lima rumah. Bencana tersebut menewaskan tujuh korban dan tujuh korban lainnya masih hilang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibantu Tim SAR, Polri, TNI, dan warga terus melanjutkan upaya evakuasi korban.
No comments:
Post a Comment