Sementara itu, belasan rumah di Jalan KH Abdul Syafei, Kampung Melayu, Jakarta Timur, terendam hingga atap. Pantauan Kompas.com, terdapat belasan rumah semipermanen yang tinggal di gorong-gorong sungai tersebut. Semua rumah yang terbuat dari kayu dan seng tersebut ludes ditelan banjir.
Penghuni rumah itu telah siaga mengantisipasi banjir. Saat hujan deras mengguyur Jakarta sejak Minggu (12/1/2014) pagi, warga langsung memutuskan untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.
"Ini orang-orangnya sudah pergi kemarin, pas hujan seharian itu, siangnya langsung pada ninggalin rumah," kata Yanto, salah satu warga yang tinggal di sekitar tempat tersebut.
Dia mengatakan, warga yang tinggal di gorong-gorong itu sudah terbiasa menghadapi situasi banjir seperti ini. Lokasi tempat tinggalnya yang berada di gorong-gorong sungai membuat mereka sudah berpengalaman dalam menghadapi banjir.
"Kemarin jadi langsung bawa-bawa barang berharga juga. Enggak tahu perginya ke mana," katanya.
Yanto mengatakan, daerah tersebut pernah dilanda banjir lebih parah pada 2002. Saat itu, banjir benar-benar menenggelamkan rumah-rumah di area tersebut hingga bangunannya sama sekali tak terlihat. Yanto menduga, ketika banjir sudah surut, para penguni akan kembali ke rumah ini. Mereka akan membersih-bersihkan sisa banjir dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Bagi para DONATUR yang ingin meringankan beban para korban BANJIR bisa dengan cara mentrasferkan dananya ke nomer kami:
BANK BCA NOMER REK> 0081887372
kami sangat mengahapkan bagi para DONATUR yang peduli akan nasib sesama kita' bagi yang telah rela memberikan sedikit rezekinya kami atas nama para korban mengucapkan beribu ribu terimakasih semoga AMAL kebaikan anda menjadikan anda bertambah REZEKInya amiiiin..
No comments:
Post a Comment